Kamis, 30 Mei 2013

Perjalanan Hijauku, Sebuah Langkah Pertama


Jika bertanya kapan kesadaran untuk lebih hijau muncul, saya sendiri tidak terlalu yakin. Karena kesadaran itu muncul satu-satu dari kehidupan. Dari sisi makanan saya berubah menjadi lebih hijau ketika persiapan untuk hamil. saya tidak suka sayur di masa remaja saya bahkan hingga saya kuliah. buku Miracle Of Enzyme adalah buku yang menggugah kesadaran saya terhadap makanan, setelah saya membaca buku itu saya mulai memasukkan lebih banyak sayuran ke dalam piring saya meskipun saya nggak suka, yang saya katakan kepada diri saya adalah "saya butuh sayur". Yang terjadi di awal bukanlah masalah suka-tidak suka, tetapi masalah butuh, makan yang penting masuk tidak terlalu menikmati. Tapi "tresno jalaran seko kulina" atau "suka karena biasanya" kini saya lebih bisa menikmati sayur, meskipun masih belum bisa bersahabat dengan pare dan kawan-kawan pahitnya :P.
Peningkatan konsumsi sayurpun disusul oleh peningkatan konsumsi buah, terutama diawal masa kehamilan dimana buah adalah makanan yang paling mudah dikonsumsi tanpa kerja keras, menurun pasca melahirkan dan ASIX Teteh dan meningkat lagi ketika Teteh memulai MPASI dengan buah. Beberapa minggu yang lalu saya memulai untuk berkebun dalam pot untuk memenuhi kebutuhan sayur organik karena membeli sayur organik di Pekanbaru mengharuskan saya merogoh dompet terlalu dalam. Sekaligus untuk sarana latihan penerapan permakultur ketika nanti sudah memiliki kebun yang lebih luas.

Dari sisi kosmetik dan produk kebersihan, perjalanan hijau saya dimulai ketika bertemu dengan artikel tentang caveman regimen sekitar tiga tahun yang lalu. Pengalaman itu menyadarkan bahwa iklan-iklan yang ada di sekitar kita hanyalah propaganda yang membuat kita insecure dengan keadaan kita sebenarnya.
Ketika melepaskan sabun, pelembab, sunblock, bedak dll, saya meminta ijin kepada suami saya yang kurang lebih "bolehkan ade melepaskan semua perawatan wajah, dan mungkin kulit wajah ade akan lebih gelap oleh sinar matahari".
Ketika suami setuju, maka menganggurlah semua produk yang sebelumnya saya membersamai saya. Saya bukan pekerja yang mengharuskan ber-make-up ke kantor, dan caveman regimen itu cocok untuk saya yang pemalas :P. Cukup mencuci muka ketika berwudu dan mandi dengan air. Hasilnya? White head yang sebelumnya selalu membuat saya berkaca lama-lama berkurang dengan signifikan. Ada masa-masa ketika tiba-tiba ingin mengoleskan sesuatu ke wajah, dan bila itu saya turuti white head dan komedo kecil langsung muncul.
Antara ingin berdandan dan keengganan saya berurusan dengan white head akhirnya saya mencari alternatif produk alami untuk perawatan tubuh terutama muka. Awalnya saya merasa cukup dengan mengoleskan minyak ke wajah, tapi ketika saya harus bolak-balik kantor-Penitipan Anak di siang hari ketika matahari bersinar dengan sangat terang saya merasa membutuhkan sunblock.
Setelah berselancar di dunia maya dan memanfaatkan google akhirnya saya bertemu dengan Safe Sunscreen Balm Green Mommy Shop. Bergabung dengan GMS saya mengetahui tentang Program Bee Green Mommy, sebuah keinginan besar muncul untuk mengikuti program tersebut, mampu membuat sendiri barang-barang yang selama ini difikir hanya bisa diproduksi oleh pabrik siapa yang g mupeng? Tapi ketika prioritas dana kami tidak bisa dialokasikan ke sana, saya memanfaatkan salah satu kelebihan saya yaitu KEPO! Selalu mencari tahu apa yang mengusik pikiran sampai rasa ingin tahu terjawab. Saya mulai mencari "Green Do It Yourself Project", mencari resep sederhana untuk memenuhi kebutuhan essensial and I did it!
ada beberapa proyek yang masih ingin saya lakukan salah satu di antaranya adalah belajar tentang pemanfaatan sampah dengan metode takakura maupun indoor composting untuk melengkapi garbage enzyme cleaner.  Perjalanan masih panjang, banyak hal yang masih harus dipelajari, banyak hal yang dilakukan. Dengan langkah-langkah kecil tersebut, semoga mampu membawa kami ke arah kehidupan yang lebih baik.
Keterangan foto: 1. kebun kecil kami 2-3 homemade soap 4 enzyme cleaner

Enzyme Cleaner- Pembersih Serba Guna (Versi Lengkap)

Enzyme Cleaner- Pembersih Serba Guna Bahan: 100 gram gula merah 300 gram sisa sayur dan buah (kulit, bagian yang tidak dimakan) 1 liter air (rasio perbandingan bahan jika ingin merubah ukuran adalah gula:sayur+buah: air= 1:3:10 Alat: Botol plastik yang memiliki penutup kapasitas 2 liter Corong (optional) Cara: 1. Isi botol dengan air 2. Masukkan gula, kocok perlahan 3. Tambahkan sisa sayur dan kulit buah yang telah dipotong kecil sehingga bisa masuk melalui mulut botol. 4. Jangan mengisi botol terlalu penuh, sisakan ruang untuk fermentasi. Tutup botol jangan terlalu rapat. Kocok botol setiap hari selama satu bulan pertama. 5. Simpan di tempat sejutk, kering, dengan aliran udara yang baik dan hindari dari cahaya matahari secara langsung. fermentasikan selama 3 (tiga) bulan. 6. Setelah 3 (tiga) bulan enzyme siap digunakan. saring dan masukkan cairan ke suatu wadah dan ampas dapat digunakan sebagai campuran kompos. Catatan tambahan: 1. Hanya gunakan sampah seperti sayur dan kulit buah. Jangan menggunakan sisa makanan yang telah dimasak, daging, ikan, plastik, kertas dll. 2. Jangan menggunakan wadah dari gelas atau metal. 3. Warna enzyme setelah fermentasi selama 3 bulan seharusnya kecoklatan, jika enzyme berwarna hitam, tambahkan gula dengan jumlah yang sama dan fermentasi ulang selama 3 bulan. 4. Mungkin akan muncul lapisan putih/hitam/coklat pada permukaan enzyme, abaikan dan tetap lanjutkan proses fermentasi. jika menemukan cacing dalam wadah, biarkan berada di sana dan tutup rapat. cacing akan hancur dalam proses fermentasi. 5. Jika ingin mengumpulkan sampah secara bertahap, periode fermentasi dimulai dari saat terakhir memasukkan sampah. 6. Jika ingin mendapatkan aroma enzyme yang lebih baik, sebaiknya hanya menggunakan sampah buah. 7. Jika ingin mempercepat proses fermentasi bisa menggunakan ragi roti (fermipan) sebanyak 1 sendok untuk 1 liter air. Penggunaan Enzyme Enzyme Cleaner adalah konsentrat cuka dan bekerja lebih baik ketika dilarutkan dengan air. berikut adalah panduan rasio yang digunakan untuk melarutkan. Untuk Bertanam Secara Organik Gunakan setelah dilarutkan sesuai yang disarankan karena konsentrat enzyme dapat membakar tanaman dan membuat tanah terlalu asam. Gunakan larutan 1:1000 sekali seminggu untuk menyemprot tanah dan daun. Sebaiknya gunakan di pagi hari untuk membantu penyerapan nutrisi. Untuk keperluan Rumah Tangga Tidak seperti ketika digunakan untuk bertanam, untuk keperluan rumah tangga kita bisa lebih fleksibel dalam hal pelarutan. Berikut adalah beberapa saran penggunaan. Cara saya menggunakannya, larutkan dengan perbandingan 1:20 simpan di botol spray dan ketika hendak menggunakan tinggal semprot pada permukaan yang akan dibersihkan. sumber: http://www.ecowalkthetalk.com/blog/2011/02/27/how-to-make-and-use-garbage-enzymes/ http://happyhomemaker88.com/2009/05/02/recipe-for-homemade-citrus-enzyme-a-natural-cheap-effective-all-purpose-cleaner/ http://www.bmsorganics.com/index.php/eco-classroom/garbage-enzymes

Senin, 27 Mei 2013

Cornmeal button cookies

Pengen yg vegan-gluten-free-peanut-free krn kemarin bikin peanut cookies dg campuran butter biang keringat Teteh tiba2 parah banget pdhl sebelumnya udah mereda. Ngintip sisa-sisa bahan yg ada di rumah, dan karena sisa2 jumlah bahan yg tertulis di resep ini juga g presisi, kira2 aja ya..

Bahan:
8 sdm Cornmeal/tepung jagung warna kuning
2 sdm corn starch/pati jagung/maizena
3 sdm brown sugar
1 sdm wijen
2 sdm minyak sayur
4 sdm air

cara:
campur semua bahan kering dan minyak, aduk hingga rata.
Masukkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk dg tangan sampai adonan bisa menyatu ketika dicetak.
Saya menggunakan sendok takar ukuran 1 sdt untuk mencetak. Oven dg suhu 190 derajat celcius selama 10menit.

Hasilnya garing di luar dan moist di dalam, jk ingin garing bisa menurunkan panas oven dan menambahkan waktu memanggang.
Setelah dicicipi seperti akan lebih nendang jika ditambah sedikit jahe.

Bungkus yg saya gunakandi foto adalah kain katun yg saya "waxing" dg beeswax. Jika sudah berhasil termanfaatkan secara optimal, mungkin akan saya buat posting tersendiri ttg fabric waxing.

Sabtu, 25 Mei 2013

My simple-frugal-green hair care

Sudah sekitar dua bulan saya menggunakan perawatan ini untuk urusan rambut, dan hasilnya jauh lebih memuaskan dibandingkan ketika masih rutin menggunakan produk rambut sebelumnya.

Dulu saya bershampoo+conditioner anti ketombe, dan tiap sebulan sekali hairspa di salon dg produk anti ketombe. Tp ketombe tdk menunjukkan pengurangan.

Sampai akhirnya ktk blogwalking saya bertemu artikel ttg "no Poo" yg merupakan singkatan untuk "no shampoo". Dan akhirnya saya mulai meninggalkan shampoo dkk.

Saya tdk terlalu sulit meninggalkan shampoo dkk krn sekitar 3 tahun yg lalu saya pernah mencoba "caveman regimen" yaitu perawatan wajah tanpa menggunakan apapun kecuali air, tanpa sabun, tanpa pelembab, tanpa sunblock, tanpa make up. Hanya air! bahkan ada pelaku caveman regimen ekstrim yg sama sekali tdk mencuci muka :Wew. Tp karena muslim mempunyai kewajiban bersuci sebelum sholat dan salah satu cara bersuci adalah dg berwudu Dmn dlm salah satu rukunnya adalah mencuci muka, saya tidak akan mengambil cara ekstrim. Caveman regimen berhasil mengurangi white head di sekitar hidung saya.

Kenapa meninggalkan shampoo? Krn:
1.shampoo yg banyak beredar saat ini menggunakan bbrp bahan yg tidak baik untuk kesehatan dan mencemari lingkungan. Mulai dr SLS,paraben dll.
2.shampoo lebih sering memperburuk kondisi rambut dan mendorong kita untuk menggunakan produk pendukungnya (conditioner,leave in conditioner,serum dll) yg berarti more money we spent).
3. shampoo bukan saja menghilangkan kotoran dr rambut dan kulit kepala, tp juga menghapus minyak alami penuh manfaat yg dihasilkan tubuh. Akhirnya krn tubuh merasa bahwa minyak yg dihasilkan tubuh kurang (akibat dihapuskan oleh shampoo) tubuh akan memproduksi lebih banyak lagi minyak untuk mempertahankan kelembaban rambut dan kulit kepala.
4. Dll ;)

Lalu bagaimana membersihkan rambut tanpa shampoo? ada yg cukup dg air, tp saya lebih suka dg:

1 sdm baking soda + 150ml air, caranya campur baking soda dg air lalu tuang ke sebuah botol (bisa menggunakan botol shampoo bekas). dalam keadaan rambut kering, tuang campuran dg memencet botol ke seluruh permukaan kulit kepala.gosok perlahan lalu diamkan bbrp saat (biasanya saya sambi untuk membersihkan badan). bilas dg air sambil menggosok lembut kulit kepala. Campuran ini bisa digunakan 2-3 kali.

Untuk conditioner: 1 sdm cuka apel+200 ml air. Caranya campur cuka dan air lalu siramkan ke rambut. Diamkan bbrp saat, lalu bilas dg air bersih. Mungkin setelah bilas masih tercium bau cuka, tp setelah kering bau cuka akan hilang seluruhnya. Hasilnya memang tdk seperti conditioner biasa dimana rambut akan langsung terasa lembut setelah dibilang, krn baru terlihat hasilnya stlh kering.

Selain "no Poo" ada juga metode "low Poo" Dmn shampoo yg dipakai adalah shampoo yg lebih ramah, yaitu shampoo/sabun alami. Kadang ktk menginginkan busa saya memakai "low Poo", saat ini Teteh ber"low Poo".

Yang perlu diingat ketika ingin mencoba metode ini adalah kuatkan komitmen untuk mencobanya minimal selama 1 bulan. Akan ada masa purging, dimana semua masalah rambut sepertinya keluar semua, mulai dr menjadi sangat kering, atw sangat berminyak, ketombe makin parah dll. Itu semua terjadi karena tubuh sedang menyesuaikan dg kondisi terbaru. Insya Allah semua itu akan berlalu dan akhirnya rambut dan kulit kepala sehat kembali kepada kita. ^^