Sabtu, 29 Januari 2011

Semua tentang rasa

Mentari bersinar tanpa penghalang, bagi orang jatuh cinta (bojc) hari yg cerah scerah hati merekx, bagi orang patah hati (boph) panas menyengat sepanas hati mereka.
Hujan deras mengguyur seharian, bojc air yg mengguyur menjadi penyubur cinta mereka, gemuruh yg muncul menjadi melodi rindunya, boph langit ikut menangis memandang gulana, gemuruh adalah perwakilan suara hati mereka.
uang 100rb seakan tidak ada apa-apany bagi milyader tak bernilai apa-apa, tp bagi penyapu jalanan adalah rezeki yg diharapkn keberkahannya.

Peristiwa yang sama, akan memiliki rasa berbeda bagi tiap individu. Rasa adalah hal yg sangat subjektif.
Ingin selalu jatuh pada hidup agar dapat menikmatinya, ingin selalu merasa bahwa diri ini si miskin agar selalu dapat memaknai tiap rezeki.

Jumat, 28 Januari 2011

"pemabuk itu keliru memahami pilihan"

ceritanya singkat. seorang lelaki dibawa ke hadapan Khalifah Umar. ia peminum khamr.
"Tegakkan hukuman untuknya" perintah umar kepada para pembantunya.
tapi seketika laki-laki itu menjawab "Demi Alloh, wahai amirul mukminin, sesungguhnya Allah telah menakdirkan ini (menjadi peminum khamr) atas diriku."
umar menjawab, ditujukan kepada para pembantunya, "berikan dia hukuman dua kali. hukuman pertama karena ia telah meminum khamr. hukuman kedua, karena ia telah menghina Allah SWT.
lelaki ini telah keliru memahami arti pilihan. ian tidak bisa membedakan, mana yang dia bisa memilih, dan mana yang dia tinggal menjalaninya. piihan adalah sesuatu yang dengan merdeka bisa kita ambil atau tidak, kita jalani atau tidak kita jalani. sedangkan apa yang kita tinggal menerimanya adalah sesuatu yang kita tidak bisa turut serta menetapakan, seperti apa-apa yang melekat pada takdir penciptaan kita.kita tidak bisa memilih untuk terlahir sebagai anak siapa, misalnya.
lelaki pemabuk itu menuduhkan kesalahan pilihan pribadinya kepada apa yang dia anggap sebagai wilayah tanpa pilihan. ada ketetapan Alloh yang kita tidak bisa memilih. tapi untuk sebuah perilaku baik atau buruk, mabuk atau tidak mabuk, kita mempunyai kesempatan dan peluang untuk memilih. melakukannya atau tidak.

tarbawi edisi 244

Kamis, 27 Januari 2011

Memahami secara keseluruhan

Beberapa waktu lalu baca threat di forum yang mengaku terbesar di Indonesia. Sebuah threat yang menertawakan sebuah iklan kehilangan yang termuat di Koran local suatu daerah di luar Jawa. Iklan tersebut adalah sebuah pengumuman kehilangan sebuah pulpen dengan merek tertentu di suatu tempat pada waktu tertentu. Sang threat starter mengatakan bahwa ini adalah iklan terkonyol yang pernah dia lihat dan menertawakannya. Reaksi dari para komentator juga hamper semuanya serupa. Ikut menertawakan atas tindakan si pemilik yang mereka pikir nggak-penting-banget.
Secara sekilas memang terkesan jika si empunya pulpen melakukan kesia-siaan dengan memasang iklan tersebut. Namun setelah mengetahui harga dari jenis pulpen tersebut, mungkin pendapat kita bisa berbeda. Ada beberapa komentator yang menuliskan kisaran harga pulpen dengan merek tersebut, harganya mencapai 7 digit angka, dengan angka terdepan minimal 3, itu adalah harga termurah yang diketahui. Ada juga yang harganya mencapai 8 digit. Kini taukan alasanya si empunya pulpen pasang iklan?
Komentar yang muncul dalam threat tersebut bisa menjadi contoh kecil untuk keadaan kita (kita?) saat ini. Ketika media hanya menampilkan sebagian berita dengan penyampaian yang sangat menjuruskan opini public sebagian besar dari kita langsung ikut-ikutan media. Mengikuti tren, mengikuti arus, latah. Hanya sebagian kecil dari kumpulan besar orang ini yang tidak termakan pemberitaan, mencari informasi yang lebih lengkap atas petikan yang ditampilkan. Dalam contoh di atas adalah googling atas merk pulpen tersebut.
Mencomot ulasan utama dalam salah satu edisi Tarbawi “Mengapa kita andalkan pengetahuan yang dangkal?”. Merasa cukup dengan informasi minimal yang kita peroleh untuk dijadikan landasan kita berpikir, bertindak dan menghakimi. Hanya mengambil informasi dari satu pihak dan melupakan pihak-pihak terkait yang lain. Mengandalkan katanya-katanya tanpa kita mau untuk mengetahuinya sendiri.

Rabu, 26 Januari 2011

nasi goreng tongkol



nasi goreng tongkol, pake sambal tongkol sisa kemarin ditambah irisan bawang merah, putih, cabe kriting (males nguleg). sisa 2 potong tongkol dihancurkan lalu ditumis bentar dengan irisan bumbu sebelumnya. jadilah dua hari ini makan tongkol terus ^^.

kacang merah yang kemarin bingung diapain akhirnya hanya dikukus biasa. enak! jadi pengen beli kacang merah lagi buat direbus ditambah garam+bawang putih keprak sebagai camilan besok.

kukusan buncis dan brokoli.
brokoli termasuk sayuran yang gampang banget kuning (kehilangan kandungan airny)jika sudah lebih dari 24 jam untuk itu ada sedikit taktik untuk menjaga brokoli tetap hijau jika kita tidak punya kulkas. tegakkan brokoli dengan sedikit air diujung batangny. sedikit aja, soalny brokoli juga gampang busuk.

yang lupa difoto tadi pagi: square pancake, kotak karena wajan penggorengnya emang berbentuk kotak. dibawa sebagai bekal, tapi lupa bawa toppingnya, akhirnya hanya dimakan polos begitu saja. sangat membantu mengatasi permintaan lambung untuk diisi selama menanti proses check kesehatan hari ini. ^^

Jumat, 21 Januari 2011

ingin selalu sedekat ini



Ingin selalu sedekat ini
Ingin selalu bersisian seperti ini

Tapi Tuhan selalu tahu yang terbaik,
'Ingin' menurut kita, terkadang bukanlah 'butuh' menurutNya

Jika kita mampu bersabar bersama jarak ini,
Semoga nanti Alloh akan memberikan kedekatan dan kebersisian yang abadi
di JannahNya nanti..

Amiin

Kamis, 20 Januari 2011

Menantimu

Menantimu seperti menanti mekarnya bunga
Meskipun belum sempurna merekah
Terpesona aku pada indah kuncupnya
Terbuai oleh timbul tenggelam wanginya