Jumat, 28 Januari 2011

"pemabuk itu keliru memahami pilihan"

ceritanya singkat. seorang lelaki dibawa ke hadapan Khalifah Umar. ia peminum khamr.
"Tegakkan hukuman untuknya" perintah umar kepada para pembantunya.
tapi seketika laki-laki itu menjawab "Demi Alloh, wahai amirul mukminin, sesungguhnya Allah telah menakdirkan ini (menjadi peminum khamr) atas diriku."
umar menjawab, ditujukan kepada para pembantunya, "berikan dia hukuman dua kali. hukuman pertama karena ia telah meminum khamr. hukuman kedua, karena ia telah menghina Allah SWT.
lelaki ini telah keliru memahami arti pilihan. ian tidak bisa membedakan, mana yang dia bisa memilih, dan mana yang dia tinggal menjalaninya. piihan adalah sesuatu yang dengan merdeka bisa kita ambil atau tidak, kita jalani atau tidak kita jalani. sedangkan apa yang kita tinggal menerimanya adalah sesuatu yang kita tidak bisa turut serta menetapakan, seperti apa-apa yang melekat pada takdir penciptaan kita.kita tidak bisa memilih untuk terlahir sebagai anak siapa, misalnya.
lelaki pemabuk itu menuduhkan kesalahan pilihan pribadinya kepada apa yang dia anggap sebagai wilayah tanpa pilihan. ada ketetapan Alloh yang kita tidak bisa memilih. tapi untuk sebuah perilaku baik atau buruk, mabuk atau tidak mabuk, kita mempunyai kesempatan dan peluang untuk memilih. melakukannya atau tidak.

tarbawi edisi 244

Tidak ada komentar:

Posting Komentar